ansorbali.com |
Konferensi Wilayah (Konferwil) Ke VII Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Bali, Ahad pagi ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali, Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M. di Hotel Harris Jl. Cokroaminoto No.23-25, Pemecutan Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir dari Kapolda Provinsi Bali, Pangdam Udayana Provinsi Bali, Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Bali, Kapala Pengadilan Agama Provisi Bali, Karya FKUB Provinsi Bali, Walikota Denpasar, Bupati Badung, Kementerian Agama Provinsi Bali dan lainya.
Sementara dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang hadir adalah Wasekjend PBNU H. Sulthonul Huda, M.Si,. Mewakili jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang saat ini memang tidak bisa berpergian jauh karena musim pandemi Coviad-19.
Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah PWNU Bali, KH. Abdul Aziz, S.Pd.I menyampaikan bahwa Konferwil ini merupakan hajatan besar dan tertinggi ditingkatkan Wilayah atau Provinsi. Didalamnya membahas hal-hal penting yang berkaitan dengan perjalanan Nahdlatul Ulama di masa lima tahun berjalan.
“Sebagai ajang evaluasi perjalanan PWNU Bali selama lima tahun, Sampai dimana program tercapai dan apa saja yang sudah dihasilkan,” terangnya.
Selain itu juga dalam Konferwil ini akan ada pemilihan rois syuriah serta Ketua Tanfidziyah yang akan menjadi pucuk pimpinan dari PWNU Bali ke depan. .
“Sesuai dengan aturan, bahwa untuk Rois Syuriah lebih tepatnya adalah penetapan oleh Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa), sementara Ketua Tanfidziyah dipilih oleh masing-masing Pengurus Cabang yang sah (memiliki hak suara),” Kata KH. Abdul Aziz.
Rois Syuriah PWNU Bali, KH. Noor Hadi Al-Hafidz menyampaikan pesan-pesan kepada seluruh jam’iyyah Nahdlatul Ulama Khususnya di Bali agar tetap menjaga khittah sebagaimana dulu para Muassis membangun NU.
“Jangan mencoba menggiring NU keluar dari khittah. Ini berbahaya, karena bisa ngacak-ngacak NU dan merusak NU. membentuk NU pakai istiqomah dan mendapat restu Rasulullah. Biarkan kami khidmad di NU untung&mengharap ridho Allah dan Rasulullah, tabarukan ke mbah H. Hasyim biar dianggap muridnya,” Terang KH. Noor Jadi Al-Hafidz.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Bali merasa senang dapat hadir dalam acara Konferwil VII PWNU Bali tersebut. Bagi pak Koster, PWNU Bali merupakan organisasi yang sangat bersejarah dan konsisten membela NKRI.
NU di provinsi Bali telah berkontribusi dalam sejarah pembangunan di Bali. dalam 2 tahun menjadi Gubernur Bali, NU hadir sama-sama saat kami memerlukan pandangan tokoh-tokoh untuk Bali. Termasuk dalam masalah-masalah serius yang kita hadapi. Alhamdulillah sementara ini semua kita selesaikan dengan baik,” Tandas Gubernur Bali
Usai memberikan sambutan, Gubernur Bali kemudian membuka secara resmi Konferensi Wilayah VII Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Bali, ditandai dengan pemukulan gong dan berharap Konferwil ini dapat berjalan dengan Baik, dan dapat menghasilkan pimpinan yang Baik untuk NU dan Masyarakat. (Red.MM)