Peringatan HUT Kemerdekaan Sebagai Spirit Merajut Persatuan

“Mari peringatan HUT Kemerdekaan ini kita jadikan spirit untuk merajut persatuan”. Demikian ajakan Ketua PW Ansor Bali, H. Yunus Naim dalam sambutannya mengawali kegiatan Dzikir dan Doa Untuk Bangsa PW GP Ansor Bali secara virtual malam hari ini. “Selain sebagai ikhtiar batin disamping ikhtiar lahir yang sudah kita laksanakan, acara dzikir dan do’a ini juga untuk mendo’akan para pahlawan dan para muassis NU yang gugur memperjuangkan kemerdekaan” lanjutnya Ketua PW Ansor sebelum memimpin pembacaan Istighotsah.

Acara yang diikuti Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang GP Ansor ini mengambil tema “Bersyukur atas nikmat kemerdekaan dan ikhtiar agar terbebas dari Covid-19.”

Sementara dalam taushiyahnya, Wakil Ketua PW Ansor Bali, H. Kusnadi Abdillah menyampaikan bahwa kemerdekaan adalah nikmat terbesar selain iman dan Islam, maka sudah selayaknya kita syukuri. Dalam Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan dan kemerdekaan adalah atas berkat rahmat Allah SWT.

KH. Ahmad Shidiq telah menyebutkan 3 konsep ukhuwah yakni Ukhuwah Islamiyah, Basyariah dan Wathoniyah. Ukhuwah Islamiyah persaudaraan sebagai sesama muslim apapun latar belakangnya selagi syahadatnya masih sama harus kita jaga. Ukhuwah Basyariah, persaudaraan sesama manusia, ini lebih tinggi tingkatannya, selama dia manusia apapun agamanya, sesama anak cucu adam wajib kita jaga.

Dan terakhir yang kita peringati saat ini 17 Agustus adalah sebagai bentuk Ukhuwah Wathoniyah, persaudaraan sebangsa setanah air. Muassis NU, Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, KH Bishri Samsoeri menyebutkan bahwa Indonesia adalah rumah bersama. Maka sebagai umat Islam meskipun kita mayoritas tidak boleh mengklaim milik kita.

“Meskipun disana sini Indonesia masih banyak kekurangan, kita harus bersyukur atas kemerdekaan ini dengan hal-hal positif dan menjadi garda terdepan untuk mengawal kurukunan dan perdamaian. Tanah air juga Ibu Pertiwi, maka barang siapa yang menodai tanah air maka ia telah menodai Ibu Pertiwi” tegas H. Kusnadi Abdillah menutup taushiyahnya.

Acara dipandu MC Sahabat Anwar Hidayat dan ditutup dengan pembacaan do’a oleh Sahabat H. Antoni Abdullah.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *