Ansorbali.com
Bali, 02 Februari 2025 – Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Bali, H. Tommy Reza Kurniawan, SE, MM, menginstruksikan seluruh kadernya untuk siaga dalam mencegah munculnya kembali Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di wilayah Bali.
HTI, organisasi yang telah resmi dibubarkan pemerintah pada 19 Juli 2017, kembali menampakkan eksistensinya di beberapa daerah, termasuk dengan berbagai aksi unjuk kekuatan. Ansor Bali menegaskan bahwa kemunculan ini merupakan ancaman serius terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan keberagaman agama yang menjadi ciri khas Bali.
Menurut Tommy, HTI dibubarkan karena bertentangan dengan ideologi Pancasila dan UUD 1945, serta berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Ia menegaskan bahwa Bali sebagai daerah dengan keberagaman agama dan budaya harus tetap dijaga dari ideologi yang mengancam keharmonisan masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah dan aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap segala bentuk aktivitas HTI yang berusaha kembali mengakar di masyarakat.
“Kami dari Ansor Bali mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk tidak membiarkan gerakan yang berpotensi mengancam persatuan bangsa ini kembali berkembang. HTI sudah jelas bertentangan dengan Pancasila, dan kebangkitan mereka harus segera diantisipasi agar tidak merusak stabilitas negara, terutama di Bali yang dikenal dengan toleransi dan keberagaman agamanya,” ujar Ketua PW Ansor Bali.
Lebih lanjut, ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya di Bali, untuk tetap waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh propaganda yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan serta dapat mengganggu hubungan harmonis antarumat beragama.
“Kami akan terus mengawal dan menjaga ideologi Pancasila agar tetap menjadi pedoman utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta memastikan bahwa keberagaman agama dan budaya di Bali tetap terjaga dari ancaman ideologi yang dapat memecah belah masyarakat,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Ansor Bali siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menjaga harmoni dan persatuan. Organisasi ini juga akan mengawasi serta mencegah infiltrasi kelompok-kelompok yang mengancam kedaulatan negara dan merusak kerukunan antarumat beragama di Bali.
Diketahui, beberapa aktivitas pengibaran bendera HTI dan penyebaran buletin berisi ajakan menegakkan sistem khilafah telah terjadi di beberapa daerah seperti Yogyakarta, Surabaya, dan Palembang. Gerakan ini dianggap sebagai bentuk tantangan terhadap pemerintah dan ideologi negara yang berlandaskan Pancasila.
Dengan situasi ini, PW GP Ansor Bali menegaskan komitmennya untuk terus menjaga ketertiban dan keutuhan NKRI, serta memastikan bahwa HTI tidak mendapatkan ruang untuk kembali berkembang di Bali, demi melindungi keberagaman agama dan keharmonisan sosial yang menjadi identitas utama Pulau Dewata.
Red : Imam B.