Ngaji Rutin MDS Rijalul Ansor; Ketua Ansor Bali Ungkap Musuh Terbesar Ansor Saat ini

Ansorbali.com

Denpasar, 28 Mei 2025 – Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) Bali kembali menggelar kegiatan rutinnya dengan penuh khidmat. Dalam kegiatan tersebut, para kader Ansor dan Banser mengikuti kajian Kitab karya Hadrotusyech Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sebagai bentuk pelestarian ajaran Ahlussunnah wal Jamaah serta penguatan spiritual kader.

Selain pengajian kitab, agenda ini juga diisi dengan penyampaian laporan pertanggungjawaban dua kegiatan besar terakhir GP Ansor Bali, yakni Peringatan Nuzulul Qur’an dan Peringatan Hari Lahir ke-91 GP Ansor.

 

Laporan pertama disampaikan oleh Ketua Panitia Nuzulul Qur’an, sahabat Muhammad Muhlisin, yang merinci pelaksanaan kegiatan, antusiasme peserta, hingga dampak positif kegiatan terhadap masyarakat dan kader Ansor di Bali.

Selanjutnya, sahabat Lukmanul Hakim, selaku Ketua Panitia Harlah ke-91 GP Ansor, memaparkan jalannya kegiatan yang sukses dilaksanakan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan kader lintas daerah. Ia menekankan semangat kebersamaan dan dedikasi para kader dalam menyukseskan peringatan hari lahir organisasi yang telah berdiri sejak 1934 itu.

 

 

Kedua laporan tersebut disampaikan langsung kepada Ketua PW GP Ansor Bali, sahabat H. Tommy Reza Kurniawan, yang hadir dan memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, sahabat H. Tommy menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan dua kegiatan besar tersebut.

“Apa yang telah kita lakukan menunjukkan bahwa kader-kader Ansor dan Banser Bali memiliki semangat luar biasa. Kegiatan ini bukan hanya sukses secara pelaksanaan, tetapi juga memiliki dampak luar biasa di Media Sosial di seluruh Indonesia sehingga banyak menarik perhatian bukan hanya masyarakat Bali namun masyarakat Indonesia Pada Umumnya tentunya memberikan dampak positif bagi masyarakat dan internal organisasi,” ujar sahabat Tommy.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberhasilan kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Ansor-Banser Bali tetap diterima dan eksis di tengah masyarakat Bali, dan keberadaannya telah mengakar sejak pertama kali hadir di Pulau Dewata pada tahun 1954.

Tommy menjelaskan bahwa saat ini Ansor telah diterima ditengah masyarakat plural namun ada satu masalah yang harus segera diatasi oleh kader yaitu ekonomi.

“Musuh terbesar kita saat ini adalah ekonomi. Untuk itu banyak program-program dari pusat yang mengarah kepada peningkatan kemandirian ekonomi kader. Ini tidak mudah namun harus kita hadapi bersama,” tandasnya.

Kegiatan rutinan ini ditutup dengan doa bersama dan harapan agar semangat kebersamaan, keilmuan, serta khidmat kepada ulama dan bangsa terus terjaga di tubuh GP Ansor Bali.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *