Ansorbali.com ||
Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Bali juma’t pagi (23/4) ini menggelar talk show lintas agama dalam rangka memperingati Harlah Ansor ke 87 yang jatuh pada tanggal 24 April 2021 besok. Pihaknya sengaja menggelar acara hari ini atas intruksi Pimpinan Ansor Pusat, untuk mensukseskan program 87 Jam nonstop Youtube Gerakan Pemuda Ansor dengan tema “Transformasi Media Juang, Pagar Baja Gerakan Kita” yang dilaksanakan bergantian diseluruh nusantara mulai tanggal 18-24 April 2021.
Bali dengan aneka keragaman budaya, agama maupun suku mengambil tema “Moderasi Beragama di Bali Untuk Kehidupan Berbangsa Yang Harmonis, Toleran dan Damai”. Adapaun narasumber dalam talk show tersebut diantaranya adalah; Ketua Tanfidziyah PWNU Bali, KH. Abdul Azis, S.Pd.I, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet serta Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Bali, Drs. KH. Mahrusun, M.Pd.I. Sementara moderator yang memandu acara talk show adalah H. Suraji, S.Pd.I.
Ketua PW GP Ansor Provinsi Bali, H. Yunus Naim dalam kesempatan tersebut menyampaikan tentang pentingnya bijak menggunakan sosial media. Mengingat banyaknya kasus radikalisme dan terorisme berawal dari sosial media yang begitu mudah memprovokasi masyarakat.
“Bibit-bibit permusuhan tidak terlepas dari media sosial. Media sosial ibarat mata pisau bermata dua. Kita dituntuk bersikap bijak dalam media sosial. kita harus bisa mengimbangi berita yang bersifat provokatif. Saya mengajak kepada para sahabat agar selektif. Ini medan juang kita, maka harus memberikan yang bermanfaat. Ini adalah sarana dakwah,” paparnya.
Sementara Ketua PWNU Bali, menyampaikan bahwa belajar agama harus utuh tidak boleh terpotong karena akan menyebabkan ketersinggungan apabila salah dalam penyampaiannya.
“Pemahaman agama yang dipahami tidak secara utuh dan penyampaiannya secara sepotong-sepotong nanti akan menyebabkan multi tafsir dan akan menyinggung agama lain,” katanya.
Lebih lanjut beliau berharap agar para muballigh atau ustadz yang menyampaikan ilmu agama harus secara utuh dan kompatible.
“Saya berharap kepada para muballigh untuk memberikan ilmu agama secara utuh. Dan jangan pernah mengundang Muballigh yang tidak kompatible. Butuh kedewasaan dalam memahami agama dan keberagamaan. Lakum dinukum waliyadin,” tambahnya.
Acara talk show tersebut hanya berdurasi satu jam dan bisa diakses di Youtube Geraka Pemuda Ansor. Rencananya PW GP Ansor Bali akan menyiarkan ulang di akun sosial media Ansor Bali setelah serangkaian acara harlah selesai. Mengingat masih ada acara selanjutnya yaitu santunan anak yatim yang diselenggarakan dihari yang sama diwaktu sore hari menjelang buka puasa.
Sebagai penutup acara, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Bali menyematkan Jaket Banser kepada Ketua Tanfidziyah PWNU Bali, KH. Abdul Azis, S.Pd.I sebagai bentuk penghormatan atas support penuh kepada Ansor Provinsi Bali.