Ansorbali.com
Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Provinsi Bali menggelar salah satu tradisi masyarakat Nahdlatul Ulama yang tetap dilestarikan sampai saat ini yaitu acara syukuran menyambut bulan suci Ramadhan atau yang biasa dikenal dengan sebutan “megengan”. Tradisi ini dilakukan dalam rangka wujud syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT sekaligus sebagai bentuk bergembira menyambut bulan suci Ramadhan.
Ketua PW Ansor Bali, Sahabat Tommy Reza Kurniawan menyampaikan rasa syukur karena rutinitas Amaliah NU masih dapat berjalan meski dengan segala keterbatasan. Selain itu acara terasa makin istimewa malam ini karena kehadiran Wakil Menteri Agama RI . H. Saiful Rahmat Dasuki, S.IP., M.Si. di tengah-tengah sahabat Ansor Bali.
“Alhamdulillah, bersyukur masih bisa menjalankan tradisi kita. Dalam kesempatan ini saya juga mengucapkan terima kasih wamenag bisa hadir ditengah-tengah kesibukannya untuk bertemu dengan kami semua,” paparnya.
Senada dengan Sahabat Tommy, Ketua PWNU Bali KH. Abdul Azis, S.Pd.I dalam sambutannya berharap kehadiran Wamenag RI memberikan energi positif bagi NU dan Ansor Bali.
“Sebuah keistimewaan kedatangan pak Wamen. Karena untuk menghadirkan wakil menteri itu tidak mudah. Ini karena keluarga sendiri maka hadir untuk memberikan spirit kepada semuanya,” imbuhnya.
Wakil Menteri Agama RI, merasa bangga karena Ansor Bali masih Istiqomah menjalankan tradisi para leluhur. Menurutnya nilai-nilai tradisi ini harus tetap dipertahankan agar mendapatkan keberkahan.
“Bangga teman2 Ansor masih menjalankan kebiasaan atau ajaran leluhur. Kalau di Betawi namanya Ruwahan besoknya kita ziarah atau nyekar di makam leluhur. Inilah nilai-nilai yang diajarkan guru-guru kita sebagai sebuah nilai spiritual keagamaan kita,” paparnya.
Sahabat Saiful Rahmat juga mengisahkan bagaimana dirinya berorganisasi di Ansor dan merasa mendapat keberkahan hingga saat ini. Berdasarkan pengalaman tersebut, dirinya berharap agar sahabat Ansor Bali dapat memperdalam tujuan berhikmat di Ansor.
“Kelebihannya selain kita menambah teman dan pengalaman organisasi tapi diorganisasi ini ada keberkahan para muassis dan kiai disekitar kita,” tuturnya.
Sahabat Saiful Rahmat mengajak untuk selalu takdzim dengan para pimpinan dan orang tua di Nahdlatul Ulama. Menurutnya, keberkahan itu akan datang kepada kita.
“Kita mengalir saja dan tegak lurus dengan pimpinan di Ansor dan NU. Dan menjaga silaturahmi dengan kiai sepuh dan ulama-ulama kita. Di Bali lebih unik karena silaturahmi dengan orang-orang di luar lingkungan kita,” kata mantan Ketua PW Ansor DKI Jakarta tersebut.
“Dan selalu akan ada kemudahan dalam perjalanan baik secara pribadi, keluarga maupun apapun. Artinya ada nilai keramat dari organisasi, kalau kita yakin kita tawasul para muassis, para ulama dan senior-senior kita pasti ada keberkahan,” imbuhnya.
Paling penting, beliau menekankan kepada sahabat Ansor Bali agar dapat menerima perbedaan. Karena hal tersebut merupakan kunci bagaimana Ansor dapat menyatu dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
“Perbedaan itu pasti ada tapi bagaimana menyikapi perbedaan itukah akan menghasilkan sesuatu yang berbeda. Jika menganggap perbedaan sebuah anugerah, pasti kita akan lebih luwes dan lapang dalam menghadapi perbedaan tersebut. Tapi kalau kita terfragmentasi dalam perbedaan maka akan mengecilkan kita sendiri dan tereliminasi apalagi kalau tidak mampu menerima perbedaan tersebut,” tandasnya.
Usai sambutan acara dilanjutkan dengan prosesi syukuran atau megengan, diawali tawasul yang dipimpin oleh ust. Rendi Suhendi, dilanjutkan pembacaan Yasin dan Tahil oleh H. Abdul Ghani, S.Pd.I serta ditutup dengan doa yang dipanjatkan oleh Ketua Rijalul Ansor Bali, H. Kusnadi Abdillah, S.H.I.
Acara yang berlangsung Rabu malam Kamis, 6 Maret 2024 tersebut dihadiri oleh segenap pengurus PW Ansor Bali dan MDS RIjalul Ansor Bali, turut hadir pula tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama Provinsi Bali, Wakil Menteri Agama RI serta para penasehat Ansor Bali yang terus memberikan support untuk kegiatan Ansor Bali.