Ansorbali.com
Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (MDS RA) Provinsi Bali menggelar pengajian akbar dan doa bersama dalam rangka memperingari Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H di Masjid Al-Ihsaan Sanur, Denpasar, Senin, 7 Oktober 2024 kemarin.
Acara yang dihadiri segenap pengurus Pimpinan Wilayah Ansor Bali, Perwakilan Pimpinan Cabang GP Ansor se-Provinsi Bali, Banom dan Lembaga NU Bali serta para tokoh masyarakat berlangsung dengan meriah dan hikmat. Diiringi hadrah Iksas Denpasar, acara semakin khusuk dengan lantunan sholawat bergema di sepanjang malam.
Ketua PW Ansor Bali, H. Tommy Reza Kurniawan, SE, MM dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan maulid akbar tersebut. Menurutnya, hal ini merupakan upaya untuk menumbuhkan ghiroh kader Ansor dalam menambah khasanah keislaman sebagai bekal dalam melayani masyarakat.
“Salah satu kwajiban kita di Gerakan Pemuda Ansor adalah menghidupkan kegiatan-kegiatan (majelis) seperti ini,” paparnya.
Tommy menambahkan bahwa kegiatan Majelis Dzikir dan Sholawat dibawah kepemimpinan H. Kusnadi berjalan secara istiqomah sebulan dua kali. Kegiatan maulid nabi ini merupakan momentum untuk menumbuhkan ghiroh para kader Ansor di Bali.
Ketua PWNU Bali, KH. Abdul Azis, S.Pd.I mengapresiasi kegiatan-kegiatan PW Ansor Bali di bawah kepemimpinan H. Tommy. Menurutnya, PW Ansor Bali merupakan Badan Otonom NU di Bali yang aktif dengan program-program yang dilaksanakan. Hal ini menjadi tolak ukur kebesaran NU khususnya di Bali.
“NU dikatakan berkembang kalau badan-badan otonom bergerak sesuai program-programnya. Di Bali paling menonjol GP Ansor dan Muslimat NU. Setiap badan otonom di NU mempunyai fungsi dan tugas masing-masing,” tuturnya.
H. Azis menambahkan bahwa sejauh ini Muslimat NU Bali sangat sukses dan berhasil dalam mengkoordinir keumatan dikalangan ibu-ibu. Sangat solid sampai tingkat desa, bahkan setingkat dasar atau majelis taklim. Begitupula dengan Gerakan Pemuda Ansor yang terus berkegiatan ditengah masyarakat bahkan sampai pelosok.
“NU jangan mengatakan besar kalau dua organ ini tidak kelihatan ditengah-tengah masyarakat. Kalau muslimat dan Ansor aktif di tengah-tengah masyarakat, barulah itu kita katakan NU hidup. NU itu berkembang di provinsi Bali,” imbuhnya.
Sementara Pengasuh Jamaah Siroojuth Tholibin Jampes, Denpasar, Bali, sekaligus Mustasyar PWNU Bali, KH. Agus Thoha Al-Amnani dalam mauidhoh hasanahnya menyampaikan bahwa untuk dapat melaksanakan kegiatan Maulid ini tidak lagi membutuhkan dalil namun hati yang suci.
Di akhir acara, Gus Thoha memberikan pesan agar Gerakan Pemuda Ansor senantiasa solid dan istiqomah dalam melayani masyarakat dilanjutkan dengan doa barokah sebagai penutup.