Ansorbali.com
Jembrana, 3 Mei 2025 – Dalam suasana penuh kehangatan dan kekhidmatan, Pimpinan Cabang GP Ansor Jembrana bersama PC Fatayat NU Jembrana menggelar acara Halal Bihalal dan Tasyakuran dalam rangka memperingati Hari Lahir GP Ansor ke-91 dan Fatayat NU ke-75, pada Sabtu, 3 Mei 2025, bertempat di Masjid Pantai Bali, Cupel – Negara.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh kader dan pengurus Ansor-Fatayat se-Kabupaten Jembrana, serta turut hadir jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jembrana beserta seluruh lembaga dan badan otonom (banom) di bawah naungan NU. Acara semakin istimewa dengan kehadiran Sekretaris PW GP Ansor Bali, Sahabat H. Syarif Hidayatullah, yang memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh peserta.
Ketua PC GP Ansor Jembrana, Sahabat Zainal Abidin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan halal bihalal dan tasyakuran harlah merupakan momentum penting dalam menguatkan semangat kebersamaan.
“Halal bihalal dan harlah penting untuk dilaksanakan karena halal bihalal adalah bagian dari upaya kita membangun spirit dan menyegarkan semangat dalam hablun minannas, menebar kemanfaatan menuju khairunnas anfa’uhum linnas, setelah satu bulan sebelumnya kita membangun hablun minallah di bulan Ramadhan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa peringatan harlah adalah bentuk rasa syukur atas anugerah menjadi bagian dari keluarga besar NU.
“Ini adalah wasilah kita bersyukur atas nikmat menjadi santri Mbah Hasyim, dengan berkhidmat di banom Nahdlatul Ulama. Kita mengenang jasa para muassis, masyayikh, dan para pendahulu yang telah mewariskan perjuangan besar menjaga ilmu dan amaliah para ulama serta risalah Rasulullah di Nahdlatul Ulama, GP Ansor, Fatayat, dan banom lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU Jembrana, Sahabat Laila, menegaskan pentingnya momen halal bihalal sebagai wadah mempererat tali silaturahmi antar keluarga besar NU Jembrana.
“Halal bihalal adalah momen penting untuk saling memaafkan dan memperkuat ukhuwah, khususnya dalam keluarga besar NU Jembrana,” ujarnya.
Dalam momen harlah Fatayat NU ke-75, ia juga menyampaikan rasa syukur atas perjalanan panjang organisasi yang terus menunjukkan dedikasi dan kiprahnya di tengah masyarakat. Ia mengutip tema nasional Harlah Fatayat NU: “Organisasi Digdaya, Perempuan Berdaya dan Berkarya.”
“Organisasi Fatayat NU secara struktural telah hadir dari pusat hingga ranting, bahkan di daerah mayoritas, minoritas, dan wilayah rawan konflik. Kini, perempuan diberi ruang untuk berdaya dan berkarya, bukan lagi sebagai objek, tetapi subjek perubahan. Dalam konteks maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak, Fatayat hadir untuk mengadvokasi, mendampingi, dan mengedukasi masyarakat agar kekerasan dapat dicegah dan ditangani,” jelasnya.
Ia menutup sambutan dengan harapan agar Fatayat NU tetap eksis dan terus memberi manfaat, serta menjaga nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah masyarakat dan keluarga.
Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng bersama sebagai simbol syukur dan kebersamaan. Momen tersebut menjadi penanda kebulatan tekad seluruh kader Ansor dan Fatayat NU Jembrana untuk terus berkhidmat, menjaga tradisi, dan memperkuat peran keummatan dan kebangsaan di tengah masyarakat.