Ansorbali.com
Menanggapi aksi unjuk rasa yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia dan berujung pada tindakan anarkis, Pemuda Lintas Iman di Bali menyampaikan sikap bersama. Kami menegaskan bahwa kebebasan berpendapat adalah hak demokrasi, namun harus disalurkan secara damai, bermartabat, dan tidak merugikan masyarakat.
Berikut pernyataan sikap dari masing-masing organisasi kepemudaan lintas iman di Bali:
Ketua DPP Peradah Indonesia Bali, Ida Bagus Mahendra Sada Prabhawa:
“Kami meminta masyarakat, khususnya generasi muda, agar tidak mudah terprovokasi dan terpancing oleh ulah oknum yang menjadikan aksi unjuk rasa keluar dari jalurnya. Peradah Bali menegaskan pentingnya menjaga kedamaian, ketertiban, serta mengedepankan dialog dalam menyampaikan aspirasi.”
Ketua PW GP Ansor Provinsi Bali, H. Tommy Reza Kurniawan:
“Ansor Bali tidak melarang aksi unjuk rasa sebagai bagian dari aspirasi masyarakat, namun menolak keras segala bentuk anarkis. Kami mengajak pemuda agar tidak mudah terpancing provokasi oknum yang ingin memecah belah bangsa.”
Ketua Pemuda Katolik Komda Bali, Antonius Yogaswara Putra Utama:
“Kami mengimbau agar pemuda, khususnya di Bali, tidak terprovokasi dengan kejadian-kejadian anarkis yang terjadi di sejumlah daerah. Dialog yang melibatkan berbagai unsur adalah jalan terbaik demi menjaga kedamaian di Pulau Bali.”
Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Bali, Abdillah Nur Ihsan:
“Pemuda Muhammadiyah Bali mengajak masyarakat untuk tetap tenang, bijak, tidak mudah termakan hoax, dan menjaga ukhuwah kebangsaan. Semangat fastabiqul khairat akan terus kami bawa demi menciptakan Bali yang damai.”
Salah satu tokoh Generasi Muda Buddhis Indonesia Provinsi Bali, Agus Wirajaya:
“Unjuk rasa adalah hak demokrasi, namun jangan sampai berubah jadi anarkis. Sesuai ajaran Buddha tentang metta (cinta kasih) dan ahimsa (tanpa kekerasan), mari salurkan aspirasi dengan damai demi persatuan Indonesia.”
Mandataris Ketua Ikatan Pemuda Tionghoa Bali, Ronaldo Darmawan:
“Kami mendukung kebebasan berpendapat, tetapi menolak keras segala bentuk anarkisme. Dalam kearifan Tionghoa, he (harmoni) menjadi dasar kehidupan bersama. Mari kedepankan dialog dan persatuan agar aspirasi tersampaikan tanpa kerugian.”
Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia Provinsi Bali, Gloriansi Umbu H. Deta:
“Kami dari GAMKI Bali menolak segala provokasi berbasis SARA dan mengajak pemuda lintas iman tetap fokus menjaga kerukunan. Bali harus tetap damai dan menjadi contoh bagi daerah lain.”
Ketua Pemuda Agama Konghucu Provinsi Bali, Aldy Artha Sujana:
“Dalam ajaran Konghucu, ren atau peri kemanusiaan adalah dasar utama. Aspirasi harus disampaikan secara beradab, bukan dengan anarkisme. Mari jaga harmoni dan persatuan bangsa demi keadilan bersama.”
Ketua DPD Pemuda Theravada Indonesia (Patria) Provinsi Bali, Fernaldi Hanggara:
“Patria mendorong seluruh pihak khususnya pemuda agar menyampaikan aspirasi dengan bijak dan damai. Mari kita bersama-sama menjaga bangsa dan negara yang berlandaskan hukum ini dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusian, tanpa SARA, dan tanpa Kebencian. Jangan hanya karena marah dan benci, mengharap orang lain celaka.”
Seruan Bersama Pemuda Lintas Iman Bali:
Kami, pemuda lintas iman di Bali, mengajak seluruh masyarakat untuk:
1. Jaga Bali Kita – menjaga ketenteraman, kedamaian, dan kerukunan di Provinsi Bali.
2. Tolak Anarkis – menolak segala bentuk provokasi, huru harar dan kekerasan dalam menyampaikan aspirasi.
3. Bali Aksi Damai – mendorong aksi yang bermartabat, penuh dialog, dan berlandaskan semangat persatuan bangsa.
Pemuda lintas iman akan terus berkomitmen menjaga persaudaraan, kerukunan, dan kedamaian di Bali, demi Indonesia yang lebih rukun dan sejahtera.